Manajemen Waktu Ala Rasulallah SAW
1. Anjuran Rasul SAW untuk Mensejajarkan Usia Kita dengan Ibadah
2. Ikuti Aturan Allah SWT dengan Membagi Waktu Menjadi Dua
Hallo Genk!
Pembahasan kali ini adalah mengenai Manajemen waktu ala Rasulallah SAW. Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengutus Rasul-Nya Muhammad SAW sehingga menjadi teladan bagi setiap umat manusia dalam segala lini kehidupan baik yang hidup di zaman dulu bersama beliau maupun generasi setelahnya.
Kita mungkin sering merasa bahwa waktu 24 jam sehari tidaklah cukup untuk menjalankan segala aktivitas dalam keseharian kita. Namun, jika kita sering membaca biografi tentang suatu tokoh yang sukses maka dapat membuat kita bertanya-tanya. Bagaimana seorang tokoh bisa mencapai suatu prestasi, suatu karya, suatu makna hidup yang berarti dalam massa yang singkat ini?
Orang-orang seperti Jak Ma, Mark Zuckerberg, Warren Buffet, Larry page, Steve jobs, Bill Gates,
bisa mencapai tingkat kesuksesan yang sangat tinggi padahal kita sama diberikan waktu 24 jam sehari oleh Allah SWT.
Atau orang-orang hebat dari kalangan Muslim seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, Ibnu Firnas, Ibnu Rasyd, Al-Farabi,
, bagaimana mereka melakukannya? Begitu banyak karya, begitu banyak makna hidup tapi hanya dalam 24 jam/hari.
Waktu memang sesuatu yang sangat penting, tidak bisa dihentikan, tidak bisa dimajukan, dan tidak juga bisa dimundurkan. Ada pepatah China mengatakan "waktu adalah uang". Pepatah Jepang mengatakan "Waktu adalah belajar". Dan ada pepatah Indonesia mengatakan "Waktu adalah bermain"..hehe (maaf, tapi teman saya yang memberitahu saya tentang itu). Saking berharganya waktu, Allah SWT pun sampai bersumpah dalam Al-Qur'an Surah Asrh ayat 1 ;"Demi Massa/waktu", dan masih banyak lagi tempat lain di Al-Qur'an Allah bersumpah dengan menggunakan waktu-waktu tertentu. Artinya apabila Sang Maha Pencipta, Sang Maha segal-galanya Allah SWT bersumpah demi sesuatu, maka itu menunjukkan sesuatu itu sangatlah penting.
Sadarkah kita, mungkin selama ini kita begitu sering menyia-nyiakan waktu. sehingga hidup kita begitu tidak bermakna. Kita habiskan waktu kita dalam kesia-siaan, sehingga ujung-ujungnya kita menjadi menyesal. Lalu bagaimanakah caranya agar waktu yang kita miliki tidak berlalu sia-sia? Bisakah kita seperti orang Jepang yang selalu tepat waktu dan disiplin? Mungkinkah dalam waktu yang singkat ini kita meraih kebahagiaan dunia mapun akhirat? Maka dari itu, Mari sama-sama kita belajar dari sumber terbaik, yakni Baginda Nabi Muhammad SAW.
Untuk diketahui teman-teman sebenarnya bukan waktu kita yang terlalu singkat, tetapi karena tidak berkahnya waktu yang kita punya sehingga membuat hidup kita berlalu begitu saja dengan penuh kehampaan. Maka Rasulallah SAW mengajarkan kepada umatnya agar bisa memanfaatkan waktu dengan baik, terutama waktu-waktu berubadah. Karena bagi Rasulallah SAW waktu beribadah adalah tonggak awal seseorang bisa memanajemen waktunya. Point-pointnya adalah :
Artinya, jika kita ingin hidup kita penuh barokah berapapun usia Allah SWT berikan maka kenali dulu waktu-waktu, hari-hari, bulan-bulan yang istimewa dalam syariat islam. Dengan mengetahui hari dan bulan-bulan istimewa dalam Islam maka kita akan mengisinya dengan kebaikan. Misalnya dalam keseharian yaitu waktu sholat dan dalam bulan ada bulan Rajab, bulan Ramadhan yang sangat spesial untuk kita isi penuh dengan ibadah dan kebaikan.
QS. An-Naba' : 10 "Dan kami jadikan malam sebagai selimut dan siang untuk mencari penghidupan..". Maknanya adalah malam hari kita jadikan sebagai waktu untuk beristirahat dan siang hari kita gunakan untuk beraktifitas mencari nafkah, ilmu dan lain sebagainya. Apabila di balik maka hidup kita akan mulai bermasalah, maka ini dulu ditaati dan Rasul SAW sangat menjaga itu. Dan para ahli tafsir Al-Qur'an mengatakan bahwa ayat-ayat Al-Qur'an ada yang turun di siang hari ada juga yang di malam hari. Lalu mereka menghitung, dan ternyata ayat Al-Qur'an lebih banyak turun di siang hari. Karena di waktu sianglah Nabi beraktivitas dan sesekali waktu wahyu turun di malam hari.
Baik siang maupun malam mempunyai keistimewaannya tersendiri, tidak hanya tepat untuk beristrahat malam hari juga adalah waktu yang sangat tepat untuk memohon ampun kepada Allah dan meminta sebanyak-banyaknya. Karena di saat orang lain sedang tertidur pulas kita mengorbankan waktu istirahat kita untuk beribadah kepada-Nya. Tapi perlu diingat! Nabi tidak suka begadang seperti kebiasaan orang Indonesia, (apalagi musim-musimnya nonton bola) kecuali atas dasar urusan umat dan bercengkrama dengan istrinya.
Dan di siang hari, dari paginya Nabi bertanya kepada istirinya apakah ada sesuatu untuk dimakan? apabila ada maka Nabi makan dan apabila tidak adal Nabi pun berpuasa. Setelah masuk waktu Duha' Nabi ke masjid sholat kemudian menuntut ilmu bersama para sahabat(Tentu kita yang masih duduk dibangku sekolah akan melakukan hal yang sama seperti nabi menuntut ilmu). Ketika menjelah masuk waktu Dzuhur Nabi akan beristirahat sejenak yang disebut Qaylullah istirahat sebentar itu juga bisa dilakukan setelah Dzuhur. Setelah Ddzuhur biasanya Nabi masih punya majelis atau kesibukan lain seperti berdagang, dll. Masuk waktu asar Nabi habiskan dengan silaturahmi dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada di umat dan sampailah menjelang magrib.
Dengan aktivitas yang sedemikian rupa, tidak heran apabila Nabi SAW yang umurnya hanya sekitar 63 tahun hidupnya begitu penuh makna dan prestasi di antaranya :
1. Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dengan umat terbanyak dibandingkan dengan Nabi lainnya
2. Rasulallah SAW adalah guru yang paling sukses dalam mendidik sahabat-sahabatnya
3. Rasulallah SAW adalah panglima perang paling hebat dalam mengatur siasat
4. Rasulallah SAW adalah figur yang baik saat berinteraksi dengan anak maupun istri-istrinya
5. Rasulallah SAW adalah hamba Allah yang paling banyak ibadahnya
Begitulah Manajemen waktu ala Rasulallah SAW. Dan marilah kita bertanya kepada diri kita sendiri kenapa waktu-waktu yang kita lalui selama ini begitu tidak bermakna? Adakah karya yang akan kita tinggalkan untuk generasi setelah kita?
Maka sepatutnya kita meneladani Rasul SAW, sebagai manusia yang sempurna dari sisi akal dan hatinya Rasulallah SAW juga sangat sibuk dan mungkin kita juga sama. Maka sama-sama kita koreksi diri dan meneladani cara-cara Rasul SAW agar hidup kita penuh berkah, makna dan karya.
Wallahua'lam..
#JanganLupa_Bahagia
Comments
Post a Comment